REPUBLIKA.CO.ID,JKARTA-- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Daryatmo, mengatakan evakuasi korban penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang diindikasikan menabrak bukit di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui jalur darat dihentikan sementara.
Evakuasi korban pesawat tersebut dihentikan pada Kamis malam ini karena lokasinya bertebing dengan kemiringan 85 derajat, terlebih sudah memasuki malam hari. Ini sangat berbahaya untuk melakukan evakuasi," kata Daryatmo saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, evakuasi melalui jalur udara sudah diupayakan oleh tim SAR, namun karena faktor cuaca, evakuasi dihentikan. "Angin di sekitar Gunung Salak sangat kencang dan berkabut, sehingga menyulitkan tim SAR untuk melakukan evakuasi. SAR tidak berhasil melakukan evakuasi," katanya.
Tim SAR kembali akan melakukan evakuasi korban pesawat pada Jumat pagi (11/5) sekitar pukul 06.30 WIB yang berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Lanud Atang Sanjaya dengan menggunakan Helikopter Superpuma dan helikopter jenis lainnya.
Saat ini, lanjut Daryatmo, tim SAR darat sudah dekat dengan lokasi ditemukannya serpihan pesawat Sukhoi. Sebanyak 78 personel SAR sudah berada di atas Gunung Salak, tak jauh dari lokasi, tuturnya.
Ia juga membantah adanya informasi bahwa SAR sudah menemukan jasad korban pesawat Sukhoi. Itu tidak benar. Saat ini tim SAR belum sampai ke lokasi karena kendala geografis. Saya putuskan agar mereka beristirahat, kata Daryatmo.