REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Angga Tirta (27 tahun) tampak berada di kerumunan ratusan petugas pencari pesawat di pos Kawah Ratu, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kamis (10/5) pagi. Dia merupakan putra pertama dari salah seorang penumpang pesawat Sukhoi, Capt Husdiana Wiganda atau sering disapa Aan.
Angga, yang merupakan warga Pejaten, Jakarta bersama tujuh orang keluarganya datang ke Resor Kawah Ratu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Kedatanganya ke sana untuk memastikan kabar terakhir pencarian pesawat.
Capt Penerbang Husdiana Wiganda merupakan Direktur Operasional Kartika Airlines. Menurut Angga, informasi yang diperoleh perusahaan Kartika memang berniat membeli pesawat Sukhoi.
"Saya mengetahui bapak meninggal melalui media Twitter," terang Angga, kepada wartawan di pos Kawah Ratu TNGHS. Awalnya, dia tidak menyangka ayahnya ikut dalam penerbangan tersebut.
Namun, beberapa saat kemudian kakak kandung ayahnya menghubungi Angga memberitahukan bahwa ayahnya ikut menjadi penumpang Sukhoi.
Informasi ini pun langsung disebarkan ke ibu kandung dan anggota keluarga yang lainnya. Menurut Angga, sebelum berangkat, ayahnya pada Rabu (9/5) pagi sempat meminjam kamera miliknya untuk keperluan kantor. Pada kenyataanya kamera tersebut digunakan untuk foto-foto sebelum penumpang naik pesawat.
Namun ayahandanya tidak memberitahukan rencana untuk terbang. "Kami sekeluarga telah ikhlas," ujar Angga yang baru dua bulan lalu menikah.
Ia mengakui ayahnya merupakan figur humoris dan demokratis. Dimata Angga, bapaknya merupakan pilot yang handal dan loyal terhadap perusahaan.