REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional, Marsma Daryatmo, tidak habis pikir mengapa pesawat Sukhoi Superjet 100 tiba-tiba minta turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke ketinggian 6.000 kaki. Menurutnya, kontak terakhir yang terjadi setelah pukul 14.00 WIB tersebut masih mengundang tanda tanya besar.
"Saya juga tanyakan itu. Mengapa Sukhoi minta turun?"ungkap Daryatmo di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/5). Menurutnya, pesawat meminta turun sebelum jam 14.33 WIB. Ketika itu, ungkap Daryatmo, posisi koordinat pesawat berdekatan dengan posisi terakhir saat ini di Gunung Salak. Sedangkan Gunung Salak berketinggian 7.000 kaki.
Consultant Bussines Development PT. Trimarga Rekatama, Sunaryo, mengungkapkan tidak tahu-menahu alasan mengapa Sukhoi meminta turun. Menurutnya, pihak yang berwewenang menjelaskan hal tersebut adalah Komite Nasional Keselamatan Transportasi. "Kami tidak tahu, kami cuma 'kantor pos',"ujarnya.