Kamis 10 May 2012 11:51 WIB

Kejahatan Anak Usia Sekolah Cenderung Terkategori Kriminal Berat

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hazliansyah
Puluhan pelajar tersangka tawuran, menerima arahan dari Mentri Pendidikan M. Nuh, dibPolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/4). (Republika/Adhi wicaksono)
Puluhan pelajar tersangka tawuran, menerima arahan dari Mentri Pendidikan M. Nuh, dibPolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/4). (Republika/Adhi wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindak kejahatan anak usia sekolah yang terjadi beberapa hari belakangan sudah masuk dalam kategori kriminal berat. Kesimpulan tersebut dicapai dengan mempertimbangkan tata cara sadistis yang mereka lakukan dan alat yang digunakan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan, tindak perampasan helm yang dilakukan dua pelajar SMP swasta di Kabupaten Bekasi adalah contohnya. Menurut dia, aksi kejahatan yang mereka lakukan kepada seorang pengendara motor lainnya sudah masuk dalam kategori pelanggaran berat.

Alasannya, ujar Rikwanto, adalah cara perampasan helm di Jalan Boulevard, Kota Delta Mas, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi itu dilakukan dengan cara yang sadistis. Mereka, ungkap dia, sempat merapatkan motornya ke arah korban hingga dirinya terjatuh ke pinggir jalan dan terjadi aksi perampasan di sana.

Selain itu alat yang digunakan dua pelajar itu juga sangat membahayakan. Mereka membawa senjata jenis parang dan mengancam korban untuk menyerahkan helm.

Atas perbuatannya itu, Rikwanto mengatakan, proses hukum akan tetap dilakukan. Namun demikian keduanya harus tetap diperlakukan sebagai pelajar. Untuk itu, Rikwanto mengatakan, polisi akan berkoordinasi dengan komnas Perlindungan Anak dan pemerhati anak dalam penanganan kasusnya.

Seperti telah diketahui, dua pelajar yang berstatus sebagai siswa pada salah satu SMP swasta di Kabupaten Bekasi, ditangkap petugas Polsek Cikarang Pusat atas perbuatannya yang berupaya merempas helm di Jalan Boulevard, Kota Delta Mas, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/5) malam.

Kedua pelajar itu melakukan perampasan dengan cara mengejar dan memepet sepeda motor korban hingga terperosok ke aspal. Bahkan, mereka juga mengancam dengan parang lantaran korban tidak kunjung menyerahkan helmnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement