Kamis 10 May 2012 11:46 WIB

Keluarga Penumpang Sukhoi Berharap Korban Selamat

sukhoi superjet 100
Foto: www.sukhoi.org
sukhoi superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keluarga penumpang pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang hilang kontak di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, mengharapkan para korban dalam kondisi selamat, meski hal itu sulit dipastikan.

"Saya harapkan papa dalam kondisi selamat. Tapi, bila tidak, kami sekeluarga pasrah dan ikhlas atas kepergiannya," kata keluarga korban Herman Suladji dari Air Maleo, Dewi Citra, saat mengetahui pesawat Sukhoi ditemukan di tebing Gunung Salak dengan ketinggian 5400 kaki, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/5).

Pesawat diindikasikan ditemukan oleh tim SAR saat melakukan pencarian dengan menggunakan Helikopter Superpuma di daerah tebing Gunung Salak karena ditemukan serpihan pesawat dan terlihat logo Sukhoi. Pesawat di duga menabrak tebing di ketinggian 5400 kaki.

Hingga saat ini, pihak keluarganya menunggu kabar lanjutan dari tim SAR mengenai kondisi para penumpang pesawat. Menurut anak kedua Herman itu, pihak keluarga sebelumnya tidak mengetahui bila ayahnya ikut dalam demo flight pesawat Sukhoi tersebut karena tidak ada kabar dari ayahnya.

"Mungkin papa sempat telepon ke mama, namun karena handphone mama mati jadi tidak bisa mengabarkan bahwa papa akan ikut dalam undangan itu. Kita tahu papa ikut dalam pesawat itu dari teman kantornya," kata Dewi sambil menguraikan air mata.

Ia mengaku dirinya tidak ada firasat apa-apa, terlebih dirinya tidak tinggal serumah bersama kedua orangtuanya yang tinggal di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur. "Tetapi, salah seorang cucu papa yang masih kecil ingin ikut papa. Papa bilang, tidak usah ikut. Eyang mau pergi jauh," katanya menceritakan sebelum Herman berangkat pergi ke Bandara Halim Perdanakusuma.

Isak tangis keluarga tidak hanya dirasakan keluarga korban Herman, melainkan sejumlah keluarga penumpang pesawat Sukhoi lainnya saat mengetahui pesawat ditemukan di tebing Gunung Salak dalam kondisi hancur, seperti keluarga korban Anton Daryanto Indonesia Air Transport. "Kami keluarga berharap korban dalam kondisi selamat," kata salah seorang anak Anton, Angga (27).

Ia mengaku, pihak keluarga tidak memiliki firasat apa-apa. Memang pada Rabu pagi, bapak bilang akan dipindahkan ke ruangan yang baru dan meminta dibelikan pengharum ruangan. Kami tidak memiliki firasat apa-apa," kata Angga.

Saat ini, tim SAR tengah menuju lokasi yang ditemukan ada serpihan bangkai pesawat di Batu Tapak, Cidahu, Kabupaten Sukabumi untuk melakukan evakuasi.

"Kendala yang dihadapi adalah geografisnya yang sulit karena banyak tebing dan cuaca berkabut. Meski, ada kendala kami akan berusaha untuk melakukan evakuasi korban pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement