REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah posko didirikan di Bandara Halim Perdanakusumah terkait pencarian hilangnya pesawat Sukhoi Super Jet 100, Rabu (9/5) sore kemarin.
Dari pantauan Republikan di lapangan, sejauh ini jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdanakusumah terpantau masih lancar dan tidak ada penutupan ataupun penundaan keberangkatan.
Terminal kedatangan hanya dibuka satu pintu dan sudah diberi pembatas disekelilingnya, agar memudahkan penumpang yang akan turun dari pesawat.
Diketahui runtuhan pesawat angkut sipil Sukhoi Superjet-100, Kamis (10/5), berhasil ditemukan, setelah sebelumnya dikabarkan hilang sejak lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5). "Pada jam 08.30 WIB Tim SAR melihat tanda-tanda serpihan yang kami duga adalah lokasi jatuhnya pesawat," kata Kepala Basarnas Daryatmo kepada pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Menurut Daryatmo, pada pukul 07.15 WIB Tim SAR memberangkatkan helikopter Super Puma TNI AU menuju titik koordinat yang sebelumnya diduga telah terjadi kehilangan kontak dengan pesawat naas itu di Lereng Gunung Salak, Jawa Barat.
Setelah melakukan pencarian, sekitar pukul 08.30 WIB, tim SAR yang berada di helikopter Super Puma melihat tanda-tanda yang diduga kuat merupakan serpihan pesawat Sukhoi Siperjet-100 itu.
"Selanjutnya tim SAR yang menggunakan helikopter Super Puma kembali ke lokasi keberangkatan setelah mengetahui titik koordinat ditemukannya serpihan yang kita duga adalah pesawat Sukhoi," katanya.
Setelah menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat, katanya, TIM SAR darat segera melakukan pertolongan melalui darat ke lokasi serpihan pesawat. "Untuk menuju ke lokasi jatuhnya pesawat dari posko terdekat setidaknya memakan waktu sekitar enam jam dengan perjalanan darat," kata Daryatmo.