Rabu 09 May 2012 23:36 WIB

Keluarga Optimistis Sukhoi Bakal Ditemukan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Keluarga para penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100, di Halim Perdanakusumah, Jakarta
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Keluarga para penumpang pesawat Sukhoi Superjet-100, di Halim Perdanakusumah, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga optimistis pesawat Sukhoi yang ditumpangi oleh anggota keluarga mereka akan ketemu. Sampai saat ini mereka masih menunggu kabar tentang keberadaan keluarga mereka.

Suasana haru tampak di Bandara Halim Perdanakusumah. Tampak keluarga korban dengan cemas menanti kabar tentang keberadaan pesawat Sukhoi yang hilang di Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5) sore.

Syenni, ibu mertua dari penumpang Ruli Dermawan, mengatakan, keyakinannya bahwa pesawat yang ditumpangi menantunya itu akan ketemu. "Kami tahu kabar pertama kali dari Metro TV pada pukul 18.30 WIB, lalu pada pukul 19.00 WIB kami mendapat telepon dari perusahaan dan langsung menuju ke sini," ujarnya.

Syenni mengaku, menantunya adalah anak yang baik. "Dia baik dan sayang sama keluarga. Kami sangat kaget mendapat kabar seperti ini, " ujarnya.

Sementara itu istri Ruli, Wendy, terus mengeluarkan air mata dan berdoa untuk keselamatan suaminya. Ruli Dermawan memiliki empat orang anak, dua laki-laki dan dua perempuan. Ruli menjabat sebagai Manajer di perusahaan penerbangan carter Indo Air. Ruli diundang untuk ikut dalam demo terbang oleh pesawat Sukhoi Superjet 100 seri RA-36801.

Jumlah Korban pesawat Sukhoi yang hilang di Gunung Salak sore ini berjumlah 50 orang. Terdiri dari 42 orang penumpang undangan dan delapan orang kru warga negara Rusia.

Satu orang penumpang diduga warga negara vietnam yang bekerja sebagai konsultan ikut terbang bersama Sukhoi sebagai undangan. Sampai saat ini nama-nama korban yang berhasil diungkap baru berjumlah 36 orang. Sedangkan nama korban yang lain masih dalam proses pencocokan data.

Sunaryo, Konsultan dari PT Tri Mega Rekatama sebagai agen yang bekerja sama dengan Perusahaan Sukhoi, mengatakan, jumlah nama-nama korban masih dalam proses pencocokan. "Ada undangan yang tidak bisa datang dan ada yang menggantikan, jadi kami akan mencocokan dengan perusahaan-perusahaan yang kami undang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement