REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus mengatakan, pencarian terhadap pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang kontak di daerah Gunung Salak, Kabupaten Bogor-Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berada di bawah Komando Badan SAR Nasional (Basarnas).
"TNI AU tidak terlibat secara langsung untuk melakukan pencarian karena pesawat hilang milik Rusia itu merupakan pesawat sipil," kata Kadispen TNI-AU, Rabu malam.
Yang melakukan pencarian terhadap pesawat yang berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.21 WIB itu adalah Basarnas.
"Saat ini sudah ada petugas Basarnas yang berada di Banadara Halim Perdanakusuma," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Kepala Basarnas akan mengerahkan tim SAR nya yang berada di Bandung dan sekitar Jawa Barat untuk melakukan pencarian di sekitar Gunung Salak.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini berada di Indonesia untuk melakukan tes terbang. Pesawat penumpang yang sedang ditawarkan ke maskapai penerbangan di Indonesia itu dikabarkan berpenumpang 37 orang. Sebelumnya, Humas Badan SAR Nasional Gagah Prakoso mengatakan bahwa Pesawat Sukhoi Superjet-100 kehilangan kontak setelah lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pada ketinggian 6.000 kaki.
"Lost contact terjadi pada ketinggian dari 10.000 kaki - 6.000 kaki," kata Gagah.
Dia menjelaskan, sebelum hilang kontak, pesawat teridentifikasi berada pada titik koordinat 0643081064315.