REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hilangnya pesawat Sukhoi Superjet 100 diperkirakan akibat cuaca buruk. Pada saat pesawat hilang kontak, kondisi langit di kawasan Gunung Salak, Bogor, tengah berkabut tebal.
"Saya sudah hubungi beberapa kepala desa di sekitar kaki gunung tersebut. Menurut mereka, sekitar pukul 16.00 WIB saat pesawat kehilangan kontak, cuaca setempat sedang berkabut," kata Kepala Seksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo, Rabu (9/5).
Seperti diketahui pesawat Sukhoi Superjet 100 hilang kontak sekitar pukul 14. 30 WIB. Pesawat tersebut jatuh saat hendak turun dari ketinggian 10 ribu kaki menuju enam ribu kaki di atas langit Bogor, Jawa Barat.
Pesawat tersebut membawa 46 penumpang. Rata-rata penumpang ialah pebisnis asal Rusia. Pesawat ini terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.