REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah kafe yang tersebar di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali menjadi tempat yang kondusif bagi penularan wabah HIV/AIDS.
Ketua Tim Advokasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, dr Molin Yudiasa mengatakan, kasus HIV/AIDS di daerah yang terletak sekitar 35 kilometer di sebelah barat Kota Denpasar itu, bagaikan fenomena gunung es. "Jumlah kasus yang tertular HIV/AIDS ditemukan di kabupaten tersebut terus meningkat," ujarnya saat memberikan advokasi HIV/AIDS di kantor Pemkab Tabanan, Selasa (8/5).
Ia mengemukakan, ada dua hal yang menyebabkan angka kasus HIV/AIDS di Tabanan terus meningkat. Pertama, kesadaran masyarakat untuk memeriksanakan diri sehingga kasusnya bisa terdata, sedangkan kedua, jumlah penderita meningkat akibat perilaku seksual yang menyimpang.
Menurut Molin, kafe yang merambah pelosok perdesaaan menjadi salah satu faktor utama karena ditengarai pelayan kafe tersebut bekerja ganda, yakni selain melayani tamu untuk minum-minuman, juga menjual jasa seksual. "Kafe-kafe ini berperan ganda. Untuk menjual makanan dan minuman, atau fungsi mereka adalah tempat transaksi prostitusi. Ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
Kareanya, Molin meminta pemerintah daerah setempat turut mengawasi keberadaan kafe-kafe agar tidak menyimpang dari fungsinya. Advokasi yang digelar KPA Bali itu, juga untuk mendukung program Tabanan Sehat 2010 menuju Tabanan Sadar Sehat 2015. Program itu menitikberatkan kepada upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berkopetensi tinggi.
Pada periode Januari-Maret 2012 Klinik VCT Pelangi RSUD Tabanan menemukan 23 penderita positif HIV. Wakil Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya yang juga Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Tabanan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan advokasi kepada penentu kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholder) agar mendapat dukungan dan komitmen dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Tabanan.
"Kegiatan ini merupakan sebuah langkah nyata untuk mengantisipasi peredaran virus HIV/AIDS di Tabanan. Advokasi yang ditujukan kepada para penentu kebijakan ini. Saya harap mampu dilaksanakan secara berkesinambungan dengan langkah yang kongkrit," ujarnya menandaskan.