REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Fenomena supermoon menyebabkan gelombang pasang yang terjadi di laut selatan di perairan Cilacap, menjadi cukup tinggi. Pengamat cuaca BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, menyatakan gelombang pasang akibat gravitasi bulan saat ini menyebabkan gelombang pasang di perairan selatan mencapai ketinggian 2,2 meter dari ketinggiaan permukaan laut dalam kondisi normal.
Dia memperkirakan, gelombang pasang yang mencapai puncak tertinggi ini telah berlangsung sejak Ahad (6/5) lalu dan diperkirakan akan berlangsung hingga Rabu (9/5). ''Baru pada Kamis (10/5), gelombang pasang ini akan mulai mengalami penurunan,'' kata Teguh, Selasa (8/5).
Fenomena Supermoon, adalah fenomena dimana lokasi bulan akan mencapai jarak terdekat dengan bumi. Hal ini akan memicu gelombang pasang air laut pada musim Bulan Purnama, menjadi lebih tinggi daripada Bulan Purnama lainnya.
Terkait dengan gelombang pasang ini, Ketua Kelompok Nelayan PPSC (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) Sri Gito, menyatakan gelombang pasang yang cukup tinggi ini menyebabkan terjadinya abrasi di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC).
''Abrasi terjadi setelah munculnya gelombang pasang yang telah berlangsung sejak dua hari lalu. Hari ini dan besok kondisi gelombang pasang paling tinggi,''jelas Sri Gito. Menurutnya, abrasi terjadi karena pemecah ombak sebagai di Teluk Penyu, tidak terpasang di lokasi sekitar PPSC.
Dia juga menyebutkan, pada dasarnya gelombang pasang yang terjadi saat ini tidak terlalu berdampak terhadap aktivitas nelayan. Menurutnya, meski gelombang pasang terjadi cukup tinggi, namun nelayan Cilacap masih bisa melaut.