REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kopral Kepala Mukhlis, anggota Koramil Tawaeli, yang menjadi korban bentrok di perbatasan Kelurahan Baiya dan Kelurahan Lambara, Kota Palu, Senin, mendapatkan perawatan di RS Wirabuana Palu. Mukhlis terkena anak panah di betis kiri saat mengamankan bentrok yang melibatkan pemuda dari Kelurahan Baiya dan Kelurahan Lambara.
Bentrok tersebut adalah kejadian susulan dari aksi sebelumnya yang terjadi pada Minggu dini hari (6/5). Bentrok susulan itu juga nyaris membakar sebuah kios ketika sejumlah orang tak dikenal melempari warung tersebut dengan bom molotov.
Saat api mulai menyala petugas bergegas memadamkan api agar tidak membesar. Pada bentrok yang terjadi pada Minggu, Kantor Lurah Baiya dibakar sekelompok orang tak dikenal.
Bentrok tersebut bermula saat puluhan pemuda dari kedua kelurahan terlibat aksi kejar-kejaran usai acara pernikahan di sebuah tempat di Kelurahan Lambara sekitar pukul 02.30 WITA. Aksi kejar-kejaran itu memanas dengan dilanjutkan aksi saling lempar batu yang terjadi di depan Kantor Lurah Baiya di Jalan Trans Sulawesi.
Massa yang telah diliputi emosi kemudian membakar Kantor Lurah Baiya yang menghanguskan sejumlah ruangan.
Beberapa saat kemudian, petugas pemadaman kebakaran datang ke lokasi kejadian. Tiga unit mobil pemadam kebakaran akhirnya bisa memadamkan api pada sekitar pukul 03.30 WITA.
Kapolres AKBP Achmad Ramadhan mengatakan saat ini sejumlah saksi sudah diperiksa untuk mengetahui pelaku pembakaran serta pelaku pelemparan anak panah yang melukai anggota TNI. "Kami kesulitan melakukan identifikasi karena pelakunya menggunakan penutup muka," katanya.