Senin 07 May 2012 15:33 WIB

Indonesia Peringkat Tiga Dunia Penyandang Kusta

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kusta
Foto: 7amlha.com
Kusta

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Penyebarluasan penyakit kusta masih dianggap misteri. Alasannya, hingga kini belum ditemukan indikasi penyebab penyakit yang disebabkan bakteri 'leprae' tersebut menular.

Dari data penemuan penyakit yang menyerang kulit ini, Indonesia memiiki kasus terbanyak ketiga di dunia setelah India dan Brasil. Berdasar data tahun 2010, di Indonesia memiliki jumlah kasus sebanyak 17.012. Sedang India 126.800 kasus dan Brasil 34.894 kasus.

Namun, menurut Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Achmad Jaeli, penyakit ini dapat menular jika ada interaksi lama dengan penderita. Jadi, butuh interaksi instens untuk tertular peenyakit yang menyerang kulit dan saraf tepi ini "Paling cepat adalah interaksi intens selama 5 tahun dan paling lama 20 tahun," katanya pada Republika.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu kuatir dengan keberadaan penyakit ini. Meski berisiko menyebabkan kecacatan, namun kondisi itu hanya terjadi jika kusta tidak segera diobati.

Temuan yang membuat lega lagi, kata dia, adalah 95 persen populasi manusia memiliki kekebalan alami terhadap penyakit ini. Tiga persen dapat tertular penyakit ini dan dapat sembuh dengan sendirinya, sedang dua persen sisanya dapat tertular dan membutuhkan pengobatan jika tertular.

Jaeli menambahkan, penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya, namun, efek pengucilan yang ditimbulkaanlah yang lebih berbahaya. Sebab, pengertian masyarakat terhadap penyakit ini masih salah. Kondisi itu yang menyebabkan penderita kusta sendiri merasa menjauh dari interaksi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement