REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Empat kapal bantuan presiden bagi nelayan Cilacap hanya sebulan bisa digunakan. Kapal berbobot 30 Grosston yang baru diserahkan Gubernur Senin (10/4) kini mengalami kerusakan. Untuk memperbaikinya dibutuhkan dana sekitar Rp 100 juta per kapal.
Meski demikian, Manajer Koperasi Usaha Bersama (KUBE) Kabupaten Cilacap, Pairan, menyatakan kerusakan kapal tersebut bukan tanpa sebab atau karena kualitas kapal yang buruk. ''Tapi disebabkan gelombang pasang, yang kemudian membuat lambung kapal pecah akibat menghantam tembok dermaga,'' katanya, Senin (7/5).
Menurutnya, gelombang pasang yang kemudian menghempas keempat kapal nelayan ke dinding dermaga tersebut, terjadi pada Jumat (4/5) lalu. Saat itu, kapal sedang ditambatkan di dermaga PPSC (Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap) karena sedang tidak digunakan mencari ikan.
''Pada saat keempat kapal sedang berlabuh itulah, laut mengalami gelombang pasang sehingga menghempaskan kapal ke dinding dermaga. Lambung kapal akhirnya menjadi robek, sehingga tak bisa lagi digunakan,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk memperbaiki lambung kapal bernama Inkamina tersebut, dibutuhkan biaya cukup besar karena terbuat dari bahan fiber. Paling tidak, untuk satu kapal dibutuhkan biaya perbaikan sekitar Rp 100 juta.
''Kita sudah melaporkan kerusakan kapal bantuan ini ke pemerintah provinsi, dan tim dari provinsi sudah datang memeriksa kerusakan,'' jelasnya. Pairan menyatakan, pihaknya berharap kapal tersebut bisa segera diperbaiki karena sangat diperlukan oleh nelayan anggota KUBE untuk menangkap ikan tuna.
Kapal bantuan presiden tersebut, diserahkan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, di pelabuhan PPSC, Senin (16/04). Saat itu, gubernur menyerahkan tujuh kapal yang empat diantaranya diserahkan pada nelayan anggota KUBE Cilacap, dan tiga kapal lainnya diserahkan untuk nelayan anggota KUBE di Kabupaten Kebumen.
Selain menerima bantuan kapal, masing-masing KUBE juga menerima bantuan uang operasional berupa cek sebesar Rp 10 juta dan Surat Ijin Penangkapan Ikan/SIPI.