REPUBLIKA.CO.ID, Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah, Tjahjo Kumolo, mengatakan, konflik antarkelompok massa di Kota Surakarta alias Solo bersifat laten yang selalu terjadi kapan pun.
"Konflik di Kota Solo antara kelompok masyarakat merupakan peristiwa laten bersumbu pendek sejak zaman orde baru," katanya, melalui perangkat komunikasi, di Semarang, Sabtu.
Pernyataan politikus kelahiran Solo itu terkait dengan bentrokan dua kelompok massa yang kembali terjadi di Jalan RE Martadinata Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah,sekitar pukul 14.30 WIB Jumat (4/5).
"Masalah itu akan makin sulit diselesaikan karena sudah dibumbui nuansa politik di Solo, " kata anggota Komisi I DPR itu.
Bersamaan dengan peristiwa itu, katanya, muncul selebaran di Jakarta yang mendiskreditkan Wali Kota Surakarta Joko Widodo. Selebaran itu mengkaitkan konflik di Solo dengan keikutsertaan Jokowi dalam pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah DKI Jakarta.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin berprasangka buruk terkait dengan peristiwa bentrok antara dua kelompok warga di Kota Solo.
"Kami tidak mau mengait-ngaitkan peristiwa bentrokan yang terjadi di Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, kemungkinan ada hubungannya untuk menjatuhkan citra saya," kata Jokowi di Solo, Jumat (4/5). (