REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Siswa SMK Negeri 3 Sukawati, Kabupaten Gianyar, menyosialisasikan bahaya narkoba dan Keluarga Berencana (KB) melalui "bebondresan" atau pertunjukan lawak tradisional Bali, Kamis. Aksi panggung para siswa jurusan Pedalangan itu mampu memancing gelak tawa para penonton yang memadati aula sekolah tersebut.
"Dengan penyampaian gaya bebondresan, sosialisasi mengenai bahaya narkoba dan KB kepada generasi muda akan berdaya guna," kata Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gianyar I Gede Ngawit.
Selain lucu, alur cerita yang ringan itu memudahkan para penonton menerima pesan dari sosialisasi tersebut.
"Hal inilah yang mendorong siswa SMK Negeri 3 Sukawati mengikuti lomba komunikasi informasi edukasi (KIE) program Kependudukan dan KB Tingkat Provinsi Bali," katanya.
Dalam lomba tersebut, Pemkab Gianyar juga mengirimkan sejumlah pasangan suami-istri untuk kategori KB Lestari, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun. Tim Penilai KB Kabupaten Gianyar tidak menampik efektivitas sosialisasi bahaya narkoba dan KB melalui ajang bebondresan.
"Hal itu merupakan ide kreatif siswa. Terlebih lagi yang memerankan adalah anak muda," kata Ketua Tim Penilai KB Kabupaten Gianyar Ida Bagus Ngurah Darmika.
Oleh sebab itu, dia berharap sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Gianyar lebih kreatif lagi dalam menyosialisasikan bahaya narkoba dan program KB. Ia juga mengingatkan pentingnya program KB karena laju pertumbuhan penduduk di Bali pada periode 1990-2000 mencapai 1,26 persen.
Laju pertumbuhan penduduk itu makin tinggi pada periode 2000-2010 yang mencapai 2,15 persen.