Kamis 03 May 2012 22:05 WIB

Puluhan Wartawan Berbaring di Jalan, Menuntut Apa ?

Aksi Tolak Kekerasan Pers (ilustrasi)
Foto: Antara
Aksi Tolak Kekerasan Pers (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO- Puluhan wartawan dari berbagai media di Gorontalo peringati hari kebebasan pers dengan berbaring di jalan, Kamis (3/5) malam.

Meski tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas, aksi berbaring di jalan tersebut mengundang perhatian banyak warga yang melintas dengan kendaraan maupun jalan kaki.

Dalam aksi berbaring di atas jalan tersebut, orator aksi Syamsul Terajana meneriakkan yel-yel tolak kriminalisasi pers yang kemudian diikuti dengan serentak para jurnalis lainnya.

"Kata lawan kata, bukan dengan peluru, atau benda tajam," kata Syamsul. Menurut Syamsul, aksi berbaring di atas jalan tersebut adalah simbol matinya penghargaan sejumlah pihak terhadap kebebasan pers baik di dunia maupun indonesia.

Kriminalisasi pers masih merajalela dan menghantui para jurnalis hingga saat ini, sebab masih banyak para pemburu berita mengalami intimidasi, pelecehan, pemukulan, hingga ancaman pembunuhan.

"Tidak ketinggalan para jurnalis di Gorontalo yang juga sering mengalami tindak kriminalisasi," kata Syamsul.

Dia menambahkan, Gorontalo pernah mencatatkan diri sebagai daerah dengan kasus kekerasan pers tertinggi kedua di Indonesia setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement