Kamis 03 May 2012 22:20 WIB

Petani Sholat Gaib Untuk Menkes Endang Rahayu

 Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sejumlah petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan sholat gaib dan doa bersama untuk almarhumah Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Nurtantio Wisnubrata di Temanggung, Kamis, mengatakan, sebagai warga negara Indonesia para petani sangat merasa kehilangan atas meninggalnya Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pada Rabu (2/5).

Seperti diketahui, selama ini Menkes dianggap tidak pro-petani tembakau dengan munculnya RUU dan RPP tentang zat adiktif bagi tembakau.

"Saya mewakili petani tembakau di Kabupaten Temanggung turut berbela sungkawa atas meninggalnya Menkes, semoga arwahnya diampuni oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan bagi keluarganya yang ditinggalkan selalu mendapatkan perlindungan," katanya.

Wisnu mengatakan, sholat gaib yang dilakukan sebagian petani tembakau ini sebagai wujud bela sungkawa yang amat mendalam atas meninggalnya Menkes. Bagaimanapun Menkes telah memberikan pengabdian terbaiknya untuk bangsa dan negara ini.

Ia berharap, Menkes yang akan datang sebagai pengganti ibu Endang Rahayu Sedyaningsih bisa lebih bijaksana dan mengerti kaum petani khususnya petani tembakau.

"Sebagian besar masyarakat di Indonesia ini hidup dari pertanian, mereka butuh pemimpin yang melindungi para petani," katanya.

Menyinggung RPP dan RUU yang menjadi penghalang bagi para petani tembakau, Wisnu mengatakan, beberapa regulasi RUU dan RPP yang mengatakan tembakau sebagai zat adiktif merupakan diskriminasi terhadap petani tembakau.

"Hal tersebut akan mematikan penghasilan para petani tembakau," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement