REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Sebanyak 43 kusir cidomo di Kabupaten Lombok Barat mendapat rezeki cukup besar dari kedatangan kapal pesiar Sun Princess yang mengangkut sekitar 3.000 wisatawan dari sejumlah negara. Taufik Hari Subagyo, salah seorang koordinator pemandu wisata penumpang kapal pesiar Sun Princess Banyumulek Lombok Barat, Kamis, mengatakan, para kusir cidomo (sejenis delman) itu disewa untuk melayani wisatawan berkeliling melihat sentra produksi kerajinan gerabah di sana.
"Dari 3.000 penumpang kapal pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, pagi tadi, sekitar 1.000 orang yang akan turun mengunjungi sejumlah obyek wisata di Pulau Lombok. Salah satunya ke sentra kerajinan gerabah di Banyumulek," katanya, Kamis (3/5).
Pemanfaatan angkutan tradisional tersebut juga untuk membantu warga yang bekerja sebagai kusir (sais) cidomo agar bisa memperoleh penghasilan lebih dibandingkan hari-hari biasa. "Kapal pesiar Sun Princess sudah sekitar 13 kali berlabuh di Pelabuhan Lembar. Setiap itu pula, kami mengajak wisatawan naik cidomo keliling Desa Banyumulek melihat kerajinan gerabah," ujar Taufik.
Saleh (52 tahun), salah seorang kusir cidomo mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan kapal pesiar itu. Rezeki yang dikantonginya bisa lebih dari hari biasanya. "Sekali putar Desa Banyumulek kami mendapat uang sewa sebesar Rp 60 ribu. Lumayan jika dibandingkan hari-hari biasa. Paling hanya dapat Rp 30 ribu," ujarnya.
Ia berharap kondisi keamanan di wilayahnya akan terus terpelihara sehingga minat wisatawan luar negeri untuk berkunjung tetap tinggi. Pulau Lombok sudah sering didatangi wisatawan menggunakan kapal pesiar, namun khusus kapal pesiar Sun Princess, rutenya langsung dari Australia ke Lombok.
Kapal pesiar raksasa Sun Princess terakhir bersandar di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat pada 25 April 2012. Kapal itu memuat 1.900 orang wisatawan Australia dan Selandia Baru.