REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA - Peternak Sapi Kelompok tani Suka Maju di RT 05 Dusun Kabo Jaya Desa Swargabara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur melapor ke kantor polisi karena kehilangan sapi peliharaannya.
"Seekor sapi saya hilang dalam kandang sekitar dua minggu lalu. Peristiwa hilangnya sapi tersebut langsung dilaporkan ke kantor Polisi Polsek Sangatta namun sampai sekarang belum ada informasinya," kata Karim, warga Dusun Kabo, di Sangatta, Rabu (2/5).
Ia mengatakan, sapi miliknya sedang hamil tua dan tidak lama lagi melahirkan, namun dicuri maling di dalam kandang pada malam hari.
Karim (57) yang didampingi Miardi, Ketua Kelompok Tani Suka Maju, mengatakan, saat ditanyakan lagi ke kantor Polisi, dirinya harus menyertakan surat sebagai anggota kelompok tani dan anggota yang kehilangan sapi harus datang langsung ke kantor polisi.
"Kalau bisa diwakilkan dengan membawa surat rekomendasi dari ketua RT dan Kades saya wakili dia dengan membawa surat asli kelompok dan surat pengantar kepala desa untuk meringankan Karim, mudah-mudahan polisi menerima," ujar Miardi.
Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Miardi yang juga Ketua RT 05 Dusun Kabo Jaya mengatakan, sapi-sapi tersebut merupakan bantuan dari dana APBN Dirjen Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010.
Bantuan dari Kementerian Pertanian RI yang diserahkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui program Rencana Usaha Kelompok (RUK) pada tahun 2010 sebanyak 39 ekor untuk 24 anggota Kelompok Tani Suka Maju.
"Dari 39 ekor sapi bantuan itu sampai sekarang sudah berkembang dengan baik, bahkan 11 ekor sudah beranak," kata Miardi.
Miardi mengakui ada beberapa ekor sapi milik anggotanya mati dan hilang dicuri maling, karena awalnya diberikan banyak yang belum paham bagaimana marawat sapi supaya sehat. Akibatnya dari pertama dibantu 39 ekor kini tersisa 24 ekor saja
"Sekarang anggota sudah mengerti cara menjaga dan memelihara ternak dengan baik karena ada petugas penyuluh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timyur yang rutin mendampingi kami," katanya.