REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Belasan balita di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menderita gizi buruk.
Kepala Seksi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Muhammad Said, Selasa, mengatakan, belasan penderita gizi buruk itu bukan karena kekurangan pangan melainkan akibat mengidap penyakit, seperti gangguan usus dan paru-paru.
"Jadi kasus penderita gizi buruk itu bukan karena kekurangan pangan melainkan akibat mereka susah makan sehingga mengalami kendala pada asupan gizi," katanya.
Menurut dia, belasan penderita gizi buruk tersebut merupakan sisa jumlah balita tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2012, belum ada laporan balita mengalami kondisi yang sama.
"Meski ada belasan balita menderita gizi buruk, tetapi tidak sampai terjadi kasus gizi buruk berat, seperti marasmus dan kwashiorkos," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya gizi buruk di masyarakat, pemkab secara rutin mengadakan pos pelayanan terpadu (posyandu). Jika saat digelar posyandu petugas menemukan penderita gizi buruk, kata dia, maka petugas akan memberikan rujukan ke puskesmas atau poliklinik kesehatan desa (PKD).
"Kalau di puskesmas atau PKD juga tidak bisa ditangani maka akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan," katanya.