Selasa 01 May 2012 15:43 WIB

Bio Farma Eksport Bulk Tetanus Difteri (Td) untuk Rakyat Thailand

Dari Kiri :Sam Soeharto, Komisaris Utama Bio Farma, Iskandar, Direktur Utama Bio Farma, Visith Sitprija, Director QSMI, Lutfi Rauf, Dubes RI u Thailand ,Sumana Khomvilai,Deputy Director QSMI,  Vitoon Vonghangool, Managing Director, Veeraachai Tarnmaneewong
Foto: biofarma
Dari Kiri :Sam Soeharto, Komisaris Utama Bio Farma, Iskandar, Direktur Utama Bio Farma, Visith Sitprija, Director QSMI, Lutfi Rauf, Dubes RI u Thailand ,Sumana Khomvilai,Deputy Director QSMI, Vitoon Vonghangool, Managing Director, Veeraachai Tarnmaneewong

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- PT Bio Farma (Persero) melakukan ekspansi Bisnis di Thailand dalam bentuk kerjasama penyediaan Bulk Tetanus difteri (Td) ready to fill atau bahan konsentrat yang siap diproses lebih lanjut menjadi Vaksin, untuk pertama kalinya; Senin, 30 April 2012 bertempat di Bangkok, Thailand dilakukan upacara penandatanganan kerjasama antara 3 pihak yaitu Iskandar, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Prof. Dr. Visith Sitprija, Director QSMI, Mr. Vitoon Vonghangool, Managing Director, BioNet-Asia Co., Ltd. Serta disaksikan oleh Dubes RI untuk  Thailand Lutfi  Rauf.

Direktur Utama Bio Farma Iskandar mengatakan, “Kerjasama ini merupakan  pertama kali kolaborasi Bio Farma untuk penyediaan Bulk ready to fill yang siap dikemas menjadi Vaksin Td, yang akan dilakukan di fasilitas produksi QSMI. Sedangkan untuk proses pemasaran, akan dilakukan oleh Bionet-Asia”.

Iskandar menambahkan bahwa kerja sama ini tentunya akan menjadi awal yang baik bagi ASEAN, terutama dalam hal pengembangan bisnis vaksin sebelum AFTA 2015 diberlakukan, yang akan memberikan dampak pada peningkatan dari segi volume maupun jenis produk vaksin, yang bisa memberikan harapan bahwa ke depannya ini berpotensi untuk dipasarkan ke negara-negara lain sekitar Thailand.

Sebagai BUMN yang memproduksi vaksin di Indonesia dengan berbagai jenis produk yang telah mendapatkan PQ WHO, Bio Farma bertanggung jawab dalam pemberantasan penyakit menular, tidak hanya di Indonesia namun juga secara global, kerja sama ini akan menguatkan kontribusi Bio Farma bagi dunia, yang produknya telah digunakan oleh 117 negara.

Vaksin Td

Vaksin Td (ket : T besar d kecil) adalah jenis vaksin dengan komponen difteri berdosis lebih rendah, 1/10 (seper sepuluh) dari vaksin DT (ket D besar T besar)  yang akan diberikan sebagai imunisasi ulangan terhadap penyakit tetanus dan difteri pada anak mulai usia 7 tahun sampai dewasa, sedangkan vaksin DT (D besar T besar) dengan komponen Difteri dan Tetanus lebih besar, diberikan kepada bayi.

Lebih jauh Iskandar mengatakan, pihaknya dengan Thailand akan meningkatkan kapasitas kerjasama, salah satu kerjasama yang sekarang berjalan melalui Bionet Asia, Thailand  selain penjualan produk, juga melakukan pengembangan vaksin dan Platform teknologi Vaksin HiB (Haemophilus Influenza type B) dan aP (accceluler pertusis), hal ini juga untuk mengejar ketertinggalan industri vaksin di negara berkembang. Oleh karenanya, Bio Farma akan terus bersinergi dengan berbagai pihak Akademi,Bisnis & Pemerintah, baik di dalam  maupun pihak luar negeri, salah satunya seperti dengan Thailand," katanya.

Queen Saovabha Memorial Institute (QSMI)

QSMI merupakan organisasi non profit di Thailand yang didirikan karena kebutuhan vaksin rabies. Organisasi secara resmi dibuka pada 26 April 1913 dengan nama “Pastura Sabha” yang kemudian berubah menjadi Sathan Pasteur atau Institute Pasteur nama ini terpilih sebagai bentuk penghargaan terhadap Louis Pasteur, penemu vaksin rabies. Pada tahun 1917, QSMI berganti nama menjadi Palang Merah Thailand (The Thai Red Cross Society), lalu 24 Mei 1920, organisasi ini berfungsi sebagai lembaga penelitian bidang kedokteran. Barulah 7 Desember 1922, QSMI resmi menjadi lembaga ilmiah yang mandiri yang telah memiliki kemampuan membuat vaksin untuk kebutuhan rakyat di Thailand.

Incar Pasar Thailand

Sejak mendapatkan pengakuan prakualifikasi (PQ) dari WHO (World Health Organization) tahun 1997 untuk 12 jenis vaksin termasuk Vaksin Td,  Bio Farma mengincar pasar luar negeri dengan sasaran awal negara-negara di ASEAN, terutama Thailand.

Menurut Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero), Sarimuddin Sulaeman, Thailand memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan, dengan pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 69 juta jiwa, dimana 23 juta jiwa diantaranya merupakan potensi pasar yang menjanjikan bagi Bio Farma,dengan proses filling di QSMI, dengan bahan  Bulk Ready to Fill dari Bio Farma, dapat dipasarkan ke negara-negara sekitar Thailand seperti  Myanmar, Cambodia, Vietnam, Laos.

 

Terkait penjualan Bulk ke negara lain, Sarimuddin mengatakan, negara lainya yang membeli Bulk terbesar khususnya Polio adalah India. "Proses penyeleksian sendiri sangat ketat, baik dari aspek kualitas, keamanan, maupun khasiat vaksin sehigga negara-negara tersebut mengakui vaksin buatan Bio Farma," katanya.

Iskandar, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) menambahkan bahwa sejauh ini Bio Farma sudah mengekspor Vaksin Tetanus Toxoid dan Vaksin Polio Oral ke Thailand, kedepannya kami merencanakan akan mensupply produk baru yang sebentar lagi siap di launching ke pasar yaitu Vaksin Pentavalent (gabungan vaksin DTP-HB-HIB), IPV dan Rotavirus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement