REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Pemerintah provinsi Jawa Timur punya cara tersendiri agar aksi buruh, Selasa (1/5) tak berlangsung anarki. Gelaran dangdut dan pembagian doorprize dibagikan di Taman Tugu Pahlawan. Akibatnya konsentrasi massa buruh terpecah.
Namun acara yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah Yusuf itu mendapat kecaman dari Aliansi Buruh Menggugat (ABM). Menurut koordinator Aliansi Buruh Menggugat (ABM), Jamaludin, aksi yang dilakukan pemerintah provinsi tersebut hanya untuk meredam aksi May Day.
Bahkan Jamaludin mengaku, pihaknya sudah diundang sejak sebulan lalu untuk menjadi panitia acara dangdutan dan pembagian doorprize, namun pihaknya menolak mentah-mentah ajakan itu.
"Bisa jadi itu adalah upaya meredam aksi yang dihimpun kawan-kawan hari ini," katanya ditemui Republika, Selasa (1/5).
Jamaludin menambahkan, pihaknya juga menyayangkan dengan teman-teman aliansi buruh yang lain yang tergoda untuk ikut acara tersebut. Namun, kata dia, dia juga tidak dapat melarang aliaansi buruh yang ingin datang di acara dangdutan dan mencoba peruntungan mendapat doorprize dari acara tersebut.
Pihaknya hanya dapat menghimbau dan mengajak aliansi buruh yang masih dalam koordinasi mereka untuk tetap militan menyuarakan hak-hak buruh pada pemerintah.