REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pintu keluar tol dalam kota Semanggi macet. Antrian kendaraan memadati KM 7+150 di depan gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Pada titik ini diberlakukan sistem contra flow sejak pukul 06.00 WIB.
Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan di ruas tol dalam kota Cawang-Semanggi. Satu dari tiga jalur di ruas tol digunakan sebagai area contra flow. Pengguna jalan tol yang melaju dari arah Grogol dan Slipi akan berpapasan dengan kendaraan dari arah sebaliknya.
Area contra flow dimulai pada KM 3+050 atau depan Bank Bukopin. Pengguna memiliki dua pilihan untuk kembali ke jalur normal, yaitu KM 7+150 depan Gedung LIPI dan KM 8+600 di depan Hotel Sultan.
Pantauan Republika, Selasa (1/5), pukul 09.00 WIB antrian kendaraan cukup panjang terjadi di pintu keluar jalur normal KM 7+150. Sebagian besar kendaraan didominasi ratusan bis yang membawa ribuan buruh.
Tampak tiap bis dipasangi spanduk berlogo Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Kondisi sebaliknya telihat pada arus lalu lintas dari arah Slipi dan Grogol menuju Cawang. Volume kendaraan yang melintas tidak terlalu padat
"Karena ada demo buruh volume kendaraan menuju gedung DPR meningkat. Jadi contra flow tidak terlalu berpengaruh," ujar Bripka Prapto, polisi lalu lintas yang bertugas di pintu keluar tol Semanggi.
Menurutnya penerapan contra flow cukup efektif mengurangi kemacetan dari arah Grogol menuju Cawang. Namun karena bertepatan dengan hari buruh, antrian kendaraan dari Cawang menuju Semanggi tetap padat.
"Contra flow masih akan terus dilaksanakan hingga Jumat (4/6), diharapkan bisa mengurangi kemacetan terutama pagi hari," kata dia.