Senin 30 Apr 2012 18:55 WIB

Kebakaran Hutan Harus Ditangani Serius

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Heri Ruslan
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kemenhut Kurnia Rauf, mengatakan, Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis (SMART) adalah satuan yang memiliki kemampuan dan ketrampilan lebih dibanding personil Manggala Agni pada umumnya. "Mereka dilatih selama 30 hari atau setara dengan 200 jam," kata dia.

Dalam pelatihan tersebut, calon anggota SMART dibekali 13 hal. Di antaranya yaitu kesamaptaan, kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pemahaman terhadap Manggala Agni dan SMART, kepemimpinan, pemetaan, kompas dan GPS, taktik dan strategi pemadaman. "Taktik dan strategi ini mencakup manajemen asap, perilaku api, komunikasi, dan penguasaan peralatan kebakaran," jelasnya.

Selain itu, para peserta juga dibekali pengetahuan penyelidikan sebab kebakaran, keselamatan petugas, dan MFR atau medical first responder. Mereka juga diajarkan teknik-teknik pencarian di hutan dan penyelamatan. "Terakhir mereka harus cakap dalam pelaporan kejadian," tutur Kurnia.

Ia menambahkan, sejauh ini dari 1605 anggota Manggala Agni, 611 orang telah dilatih menjadi anggota SMART. Mereka bertugas melakukan langkah-langkah manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan hutan. "Mereka tidak hanya bertugas dalam pada pemadaman, tapi juga dalam pencegahan dan penanganan pasca kebakaran."

Kebakaran hutan, kata Kurnia, harus ditangani secara serius. Hal ini karena fenomena tersebut dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Kabut asap yang ditimbulkan menyebabkan pandangan mata menjadi terbatas sehingga mengganggu aktivitas sosial dan ekonomi. "Habitat flora dan fauna juga jadi hilang sehingga sejumlah spesies satwa dan tumbuhan punah. Terlebih, efeknya tidak hanya dirasakan oleh warga sendiri, melainkan hingga ke negara tetangga," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement