REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Massa pendukung wakil bupati (wabup) menyegel kantor Bupati Mesuji (Lampung) dan dinas di lingkungan Pemkab Mesuji, Senin (30/4). Massa menolak pemberhentian Wabup Mesuji, Ismail Ishak, setelah dilantik pada 13 April lalu.
Apri, warga Mesuji yang dihubungi, Senin (30/4), menyebutkan pintu masuk kantor bupati Mesuji disegel dengan memaku pintu dengan kayu. Selain kantor bupati, massa juga bergerak menyegel kantor dinas lainnya di lingkungan Pemkab Mesuji. “Tidak ada warga yang ditangkap polisi,” katanya.
Ratusan warga pendukung Wabup Ismail Ishak yang menamakan diri Forum Masyarakat Mesuji, tersebut merasa tak puas dengan keputusan pemerintah pusat yang memberhentikan wabub Ismail Ishak, yang kini sedang ditahan di Rutan Menggala.
Saat penyegelan kantor bupati dan kantor dinas, Bupati Mesuji, Khamamik, tidak berada di kantor. Hingga petang ini, kantor bupati dan dinas masih tersegel dengan kayu yang dipaku warga.
Bupati Mesuji, Khamamik, saat dihubungi Republika, Senin (30/4) petang, menyesalkan tindakan warga yang menyegel kantor di lingkungan Pemkab Mesuji. Menurut dia, penyegelan kantor membuat pelayanan masyarakat terganggu. “Yang kita sesalkan penyegelan kantor, pelayanan masyarakat tidak boleh terhenti. Kami minta kesadaran masyarakat untuk melepas segel tersebut,” katanya.
Ia berharap masyarakat dan polisi untuk bersama melepas segel kantor, agar pelayanan masyarakat berlangsung normal. Soal pemberhentian itu, kata dia, bukan urusan Pemerintah Kabupaten, tapi pemerintah pusat. “Saya harap masyarakat mengerti,” ujarnya.