REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mempersilakan para buruh di Jateng untuk memperingati hari buruh internasional (mayday) 1 Mei 2012, dengan menggelar aksi unjuk rasa. Namun dia meminta agar aksi tidak berlangsung anarki.
''Anarkisme hanya akan merugikan semua pihak. Bukan hanya merugikan masyarakat luas, buruh pun akan rugi sendiri,'' kata Gubernur, di sela acara pengarahan yang dihadiri pimpinan SKPD, camat dan kepala desa se-Kabupaten Banyumas, di Purwokerto, Senin (30/4).
Dia menyebutkan, melalui aksi peringatan hari buruh, para buruh bisa menyampaikan aspirasi. Untuk itu, pemerintah akan bersikap proaktif untuk mendengar dan berupaya memenuhi keinginan tersebut. ''Yang penting jangan anarki, karena tindakan anarkhi akan merusak hasil -hasil pembangunan yang sudah dicapai selama ini,'' katanya.
Terkait dengan peringatan Hari Buruh Internasional ini, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo, sebelumnya mengatakan bahwa jajarannya siap mengawal aksi buruh di berbagai daerah di Jawa Tengah. ''Dari laporan yang kami terima, hari buruh selama ini selalu diperingati dengan kegiatan yang positif. Untuk itu, kami siap membantu,'' katanya.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Buruh di Jawa Tengah tidak hanya berpusat di kota besar seperti Semarang, Solo atau Purwokerto, tapi kini juga tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Mengenai jumlahnya, Didiek mengatakan tidak ada angka pasti, karena konsentrasi buruh di tiap daerah berbeda-beda.