Senin 30 Apr 2012 06:00 WIB

Santap Daging Sapi, Tujuh Warga Pacitan Keracunan

Keracunan (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Keracunan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Tercatat tujuh warga Desa Kledung, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diduga keracunan usai memakan daging sapi. Bahkan  salah satu dari mereka akhirnya tak mampu diselamatkan.

Tujuh orang yang masih satu keluarga di Pacitan mengalami nasib naas usai mengkonsumsi daging sapi yang diduga tercemar bakteri penyakit sehingga mengalami gejala mirip keracunan.

Keterangan dari warga sekitar rumah korban di Desa Kledung, Kecamatan Bandar, kejadian terungkap hanya sesaat setelah Ponco (85) dan sejumlah anggota keluarganya menyantap hidangan daging yang berasal dari seekor sapi sakit milik tetangganya.

"Usai menikmati hidangan dengan lauk utama daging sapi tersebut, seluruh anggota kami lalu mengalami mual-mual sebelum kemudian muntah- muntah disertai panas tinggi. Kejadiannya hampir bersamaan, bahkan Mbah Ponco akhirnya tidak tertolong (tewas)," kata Wandi, menantu korban.

Selain Mbah Ponco, enam korban lainnya sempat mendapat perawatan intensif di Puskesmas Bandar. Nyawa mereka bisa tertolong karena segera mendapat pertolongan pertama dari warga sekitar dengan memberi air putih dan air kelapa muda.

Hari Jum'at (27/4) sebelumnya, Ponco diminta salah satu tetangganya, Suparni, untuk menyembelih anak sapi miliknya yang sakit.

Usai memotong, korban kemudian membawa bagian daging untuk dibawa pulang. Setelah tiba di rumah, lauk itu pun kemudian dimasak. Mereka lantas memakan hidangan daging sapi tersebut bersama-sama.

Selain Wandi dan korban, anggota keluarga lain juga ikut menyantap. Mereka adalah istri korban, Samsiyem, Mariyem, Mujiyem, Soinah, dan Didit.

Selang dua jam kemudian mereka merasakan mual-mual di perut. Selain itu, mereka juga muntah-muntah dan suhu tubuh naik.

Melihat kondisi yang semakin memburuk, Ponco diminta segera meminum obat namun dia tolak. Karena itu warga berusaha melarikannya ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Sayang, sebelum sampai mendapatkan perawatan Ponco keburu menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan nyawa Samsiyem, Mujiyem, dan Mariyem masih dapat ditolong untuk mendapatkan perawatan.

Kondisi lebih baik dialami Wandi, Soinah, dan Didit. Ketiganya hanya menjalani rawat jalan.

Dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Hendra Purwaka mengaku pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban. Ia menduga bahwa korban meregang nyawa karena mengkonsumsi daging yang tidak steril atau tercemar penyakit.

"Kami belum memperoleh sampel bahan makanan (daging) itu. Karena sudah keburu ditanam," tuturnya.

Pihaknya juga akan meneliti kondisi air disekitar rumah korban, sebab, seperti diketahui pada musim seperti ini wilayah tersebut sangat rawan air bersih.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement