REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI---Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat, Sabtu (28/4) pagi hingga siang menyemburkan asap putih tipis.

"Gunung Marapi terkesan tidak henti-hentinya menyemburkan asap putih tipis dari pagi hingga siang," kata seorang warga Nagari Sungaipuar, Kabupaten Agam, Lembang, Sabtu.

Menurut dia, asap putih tipis disemburkan gunung tersebut hanya berlangsung sebentar dengan ketinggian berkisaran 50 - 100 meter dari puncak kawah. "Saat ini gunung masih terlihat menyemburkan asap putih tipis. Sejak seminggu terakhir gunung tidak lagi mengeluarkan abu vulkanik," kata dia.

Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Warseno, Sabtu, membenarkan asap putih tipis disemburkan gunung itu. "Asap putih tipis yang disemburkan gunung memiliki ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) itu berlangsung hampir setiap pagi," katanya.

Dia berharap masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari puncak, karena gunung masih bahaya didekati.

Dikatakannya, gunung sejak beberapa hari terakhir tidak lagi terlihat mengeluarkan abu vulkanik, namun masih ditetapkan waspada level II.

Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Salah satu gunung aktif di Sumbar itu terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika