Jumat 27 Apr 2012 20:45 WIB

'Overload', Napi Masih Saja Didatangkan ke Lapas Jateng

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu kegiatan di Lapas (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya
Salah satu kegiatan di Lapas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Kondisi Lapas di Jawa Tengah, khususnya Semarang, melebihi kapasitas sekitar 200 persen. Bukannya dikurangi, tahun ini malah akan didatangkan sekitar 2.000 narapidana dari Jakarta.

Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Jawa Tengah, Djoko Setiono, mengatakan kondisi Lapas di Jateng sudah melebihi kapasitas.

Sebagai contoh di Lapas Kedungpani Semarang, kapasitas 454 orang diisi oleh 1.100 napi. Sehingga satu blok tahanan yang isinya 100 napi pun hanya dijaga satu petugas karena begitu banyaknya napi.

Kondisi tersebut tak hanya di Kedungpani, namun di LP lain pun terjadi hal serupa. "Ini di Semarang. Kalau di Jakarta kapasitas 750 orang isinya 3.000," ujar Djoko di LP Kedungpani Semarang, Jumat (27/4).

Pihak Lapas pun kesulitan menata tahanan yang telah kelebihan beban. "Bagaimana kita menata? Bukan alasan kita tidak mampu, namun kapasitas kita juga terbatas," kata Djoko.

Apalagi, lanjut Djoko, kondisi ini diperparah dengan rencana pemindahan beberapa napi Jakarta ke Jawa Tengah. Mengingat kondisi Lapas Jakarta yang sudah sangat jauh melebihi kapasitas.

"Ini jadi tidak baik, karena nambah-nambah. Justru Jateng ini sudah over kapasitas tapi harus nampung juga dari Jakarta yang kelebihan kapasitas. Program tahun ini, sekitar 2.000 akan dibawa ke sini, dibagi ke Lapas-Lapas di Jateng," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement