REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pengawas Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan bakal meluncurkan alat khusus untuk mengukur ketepatan volume bahan bakar minyak (BBM).
Alat ini akan menjadi pelengkap penggunaan stiker untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi di masyarakat.
Demikian dikatakan Wakil Komite BPH Migas, Fahmi Harsandono, saat ditemui dalam peresmian SPBU khusus Pertamax Pertamina, Jumat (26/4). "Kita ingin ketepatan volume terlebih dahulu, karenanya bakal ada alat IT untuk mengukur itu," ujarnya.
Fahmi mengatakan pembuatan alat ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 400 miliar. Anggaran ini merupakan dana khusus dari pemerintah untuk mengawasi kelancaran pembatasan BBM bersubsidi.
Jika tidak dibatasi, kuota BBM bersubsidi bakal habis Oktober 2012 nanti. Saat ini, pemerintah hanya memberi kuota BBM bersubsidi 40 juta kilo liter.