Sabtu 28 Apr 2012 03:07 WIB

Wow, Kapal Nelayan Sekarang Bisa Pakai Elpiji

Seorang nelayan berada di perahunya sebelum melaut di wilayah perairan Makassar, Sulsel.
Foto: Dewi Fajriani/Antara
Seorang nelayan berada di perahunya sebelum melaut di wilayah perairan Makassar, Sulsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG---Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang mengembangkan alat elpiji agar bahan bakar gas dapat sebagai bahan bakar pengganti bagi kapal-kapal nelayan sehingga tidak lagi bergantung pada BBM. "Elpiji dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin untuk kapal nelayan," kata Kepala BBPPI Semarang, Bustami Mahyuddin.

Menurut Bustami, bila menggunakan konsumsi elpiji sebagai bahan bakar pengganti, akan terjadi penghematan antara 19 persen (untuk mesin bertenaga 6,5 HP) dan 64 persen (untuk mesin bertenaga 13 HP).

Angka tersebut, ujar dia, diperoleh dari nilai penghematan sebesar Rp 950 per kilogram elpiji hingga Rp 3.200 per kilogram elpiji.

Ia memaparkan, bila nelayan membawa 3 kilogram elpiji, membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk motor 13 HP dan waktu sekitar 9 jam untuk motor 6,5 HP.

Selain itu, pihak BBPPI Semarang juga sedang melakukan pekeyasaaan atau pengembangan penggunaan CNG (Compressed Natural Gas) untuk kapal perikanan.

Berdasarkan data BBPPI Semarang, substitusi BBM solar dengan pemakaian CNG di kapal perikanan dapat mencapai hingga 62 persen atau mencapai penghematan beban biaya operasional hingga Rp 26 ribu per hari.

Apalagi, menurut dia, dengan menggunakan sistem bahan bakar ganda yang menggabungkan minyak solar dan CNG dapat mengakibatkan daya yang semakin besar seiring dengan kenaikan putaran mesin.

Secara teknis, lanjut dia, "diesel dual fuel system" yang menggunakan minyak solar dan CNG dengan "convertion kit" bisa untuk kapal penangkap ikan berskala kecil. "Kami telah melakukan uji coba terkait CNG dengan terpasang sebanyak 245 tabung di lokasi Pasuruan," katanya.

Senada dengan Bustami, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Marwoto mengatakan bahwa uji coba dengan menggunakan bahan bakar gas untuk menggantikan BBM terbukti memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi.

Marwoto juga mengingatkan, dengan pemakaian bahan bakar seperti elpiji, maka hal itu sama saja dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan karena para nelayan juga tidak akan menghirup zat asam hasil pembakaran mesin BBM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement