Kamis 26 Apr 2012 05:50 WIB

Lokasi Pesawat Hilang di Kutai Belum Diketahui

Pesawat melintas/ilustrasi
Foto: javamilk.com
Pesawat melintas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA---Lokasi pasti hilangnya pesawat survei yang dilaporkan hilang sejak Rabu sore di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hingga Kamis dini hari belum diketahui.

Informasi yang berhasil dihimpun di Bandara Temindung Samarinda hingga Kamis dini hari menyebutkan, pesawat survei berpenumpang dua orang termasuk pilot jenis 'pilatus porter' PK-VVQ milik Susi Air itu dilaporkan hilang kontak sejak Rabu sore sekitar pukul 17. 10 Wita.

"Saya menerima informasi itu pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 Wita. Namun, kami belum tahu secara pasti informasi tersebut dan hingga saat ini kami masih terus menelusuri informasi tersebut," ungkap Kepala Bandara Temindung Samarinda, R. Aritonang, Kamis (26/4) dini hari.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, pesawat tersebut diperkirakan hilang kontak di wilayah Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Secara pasti, posisi pesawat belum bisa kami sampaikan sebab masih dalam penelusuran. Informasi awal yang kami terima, pesawat itu diduga mendarat darurat di sebuah kawasan perusahaan tambang batu bara di Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun, kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Otoritas Bandara di Balikpapan bersama pihak kepolisian setempat untuk mengecek kebenaran informasi itu dan lokasi pasti pesawat," kata R. Aritonang.

Kepala Polres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar I Gusti KB Hariyarsana, juga membenarkan adanya informasi hilangnya pesawat survei tersebut.

Pihak kepolisian kata dia, juga masih terus menelusuri keberadaan pesawat tersebut. "Kami belum tahu sebab masih menelusuri informasinya," kata I Gusti KB Harryarsana.

Sementara, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII Rustiono Prawiro, dihubungi dari Samarinda, juga mengakui masih terus mencari informasi terkait hilangnya pesawat survei tersebut. "Kami belum tahu dan saat ini masih terus mencari informasi," kata Rustiono Prawiro.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement