REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Banyak guru di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, meninggalkan tugas selama berbulan-bulan. Sehingga, hal tersebut sangat mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar di sekolah tempat para guru itu mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Halsel, Muhammad Hartono, ketika dihubungi di Labuha, ibu kota Kabupaten Halsel, Rabu, membenarkan banyaknya guru di daerahnya yang meninggalkan tugas berbulan-bulan. Bahkan, sesuai laporan yang diterima Diknas Halsel, ada seorang guru SD di Kecamatan Mandioli Selatan meninggalkan tugas selama delapan bulan tanpa alasan yang jelas. Tapi, guru bersangkutan tetap menerima gaji setiap bulannya.
"Kami agak kesulitan memantau seluruh guru di Halsel. Karena, kondisi geografis di daerah ini yang terdiri atas pulau-pulau dan belum didukung dengan sarana transportasi serta komunikasi yang lancar," katanya.
Diknas Halsel sebenarnya telah menginstruksikan seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Diknas di setiap kecamatan untuk memantau seluruh guru yang bertugas di wilayahnya. Akan tetapi, entah apa sebabnya UPTD yang memiliki tugas pengawasan di setiap kecamatan tempat mereka bertugas itu belum melaksanakan instruksi tersebut secara baik.
''Kami akan memberi sanksi tegas terhadap guru yang meninggalkan tugas tersebut, baik berupa penundaan kenaikan pangkat, penahanan gaji maupun pemecatan secara tidak terhormat,'' tandas Muhammad Hartono.