REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, meminta interpol melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tiga orang TKI yang tewas di Malaysia. "Kita terus minta pihak interpol agar bergerak supaya mendeteksi apa benar terjadi indikasi pembunuhan atau pengambilan organ tubuh itu. Hingga saat ini memang belum ada kepastian mengenai hal itu," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar, Selasa (24/4).
Muhaimin mengaku dirinya telah mendapat informasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bahwa polisi Malaysia sudah siap melakukan penelusuran lebih dalam mengenai kasus tersebut. "Pihak Indonesia meminta kecepatan dan ketegasan sikap polisi Malaysia atas peristiwa ini dan pertanggungjawaban kalau memang salah dalam penembakan ini," kata Muhaimin.
Reyna Usman Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kemnakertrans mengatakan pihak Kemnakertrans telah melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Lombok Timur untuk mempercepat penyelesaian kasus ini. "Menurut Informasi Ketiga korban yang merupakan warga Desa Pancor Kopong Pringgasela Selatan dan Pengadangan Kecamatan Pringgasela kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, kata Reyna.
Ketiga TKI yang meninggal dunia adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, dipulangkan dari Malaysia pada tanggal 5 April lalu. Ketiganya ditemukan tewas pada 23 Maret 2012 di kolam pemancingan di Seremban, negara bagian Negeri Sembilan, Malaysia. Mereka dicurigai korban perdagangan organ tubuh manusia.