REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 697 Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) asal Indonesia yang bekerja di Singapura telah dinyatakan lulus pendidikan paket B dan C serta pelatihan dan kursus lainnya yang diselanggarakan oleh Sekolah Indonesia Singapura. Dalam keterangan persnya, KBRI Singapura menyebutkan bahwa PLRT tersebut telah diwisuda oleh ibu Halimah Yacob, Menteri Negara Ministry of Community Development, Youth and Sports Singapura bersama Bapak Andri Hadi, Duta Besar RI Singapura.
Dari 697 wisudawan tersebut, sebanyak 52 orang diantaranya merupakan peserta Program Paket B dan Paket C. Sisanya adalah peserta kursus Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, komputer, menjahit dan tatarias wajah. Enam lulusan terbaik dari masing-masing bidang telah memperoleh penghargaan dari KBRI Singapura.
Dalam sambutannya, Andri Hadi menyampaikan apresiasi terhadap para guru dan secara khusus kepada para majikan yang telah memberikan ijin kepada PLRT untuk dapat mengikuti kursus-kursus yang diselenggarakan oleh KBRI Singapura. Dia berharap keterampilan yang diperoleh dari Program P3K ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan baik di Singapura dan terutama saat kembali ke Tanah Air.
Di tanah air, para PLRT dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat untuk memulai usaha baru. Selain itu, Dubes RI menyampaikan harapan bahwa kursus-kursus tersebut dapat juga meningkatkan kehati-hatian mengenai pentingnya keselamatan kerja sehingga kecelakan kerja yang kerap terjadi dapat dihindari.
Sementara itu, Halimah Yacob mengharapkan para wisudawan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan. Dia menyinggung rencana pemberian 1 hari libur dalam setiap pekan kepada PLRT. Rencana tersebut akan mulai diberlakukan pada awal tahun 2013.
''Dengan adanya hari libur tersebut, diharapkan para PLRT dapat berisitrahat dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif seperti mengikuti kursus-kursus keterampilan seperti ini,'' ujarnya.