REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan kepada jajaran Kepolisian maupun TNI untuk menindak tegas aktor-aktor dibalik aksi brutal geng motor.
"Kalau memang benar ada oknum dalam suatu instansi yang terbukti bersalah harus ditindak tegas, bilamana ada sipil juga polisi harus ambil sikap yang tegas. Arahan Presiden jelas dan itu telah ditindaklanjuti oleh Kapolri dan Panglima TNI dan jajaran masing-masing," papar Julian di Bina Graha di Jakarta, Senin (23/4).
Presiden, kata Julian, tidak ingin melihat masyarakat resah terhadap gangguan-gangguan. Untuk itu, Presiden SBY juga tidak melakukan diskriminasi dalam penangangan gangguan tersebut.
"Yang bapak Presiden sangat peduli adalah agar masyarakat tidak resah. Kita tidak peduli siapa mereka yang mengakibatkan masyarakat resah, harus ditindak," tukas alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, aksi geng motor yang merusak beberapa pertokoan di Jakarta telah meresahkan masyarakat. Bahkan, beberapa nyawa telah melayang akibat aksi geng motor. Seperti aksi geng motor yang terjadi beberapa waktu lalu, yang membuat anggota TNI Angkatan Laut Kelasi I Arifin Sirih harus meregang nyawa.
Kemudian aksi geng motor berpita kuning yang diduga dari militer yang diduga melakukan aksi balas dendam, juga telah mengakibatkan korban jiwa. Aparat kepolisian sendiri terus melaksanakan operasi untuk menjaring geng motor yang telah meresahkan masyarakat tersebut.