Senin 23 Apr 2012 17:52 WIB

Perangi Geng Motor, Polisi Semarang Siaga di Lima Titik Rawan

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Razia Geng Motor (ilustrasi)
Foto: Antara
Razia Geng Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aksi geng motor brutal yang merusak hotel di Semarang, Jawa Tengah Ahad (22/4), membuat Polrestabes Semarang tingkatkan siaga. Titik-titik rawan geng motor selalu dijaga ketat personel polisi.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Polisi Elan Subilan, mengatakan, pihaknya selalu mengerahkan petugas di lokasi para geng motor biasa adu trek. Upaya tersebut sebagai antisipasi terulangnya kembali kerusuhan geng motor kemarin yang mengakibatkan hotel Dafam rusak parah.

"Lima titik rawan kini dalam pengawasan polisi. Kita plot personel di sana. Setiap malam selalu ada personel," ujarnya, Senin (23/4).

Kelima titik rawan tersebut yakni di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, Jalan Dr Cipto, Jalan Mataram, Jalan Arteri, serta Jalan Suratmo. Selain di lima titik, menurut Elan, aparat juga mengawasi warung angkringan nasi kucing yang merupakan tempat nongkrong para geng motor. "Polisi nggak boleh lengah. Geng motor selalu kita tindak," tuturnya.

Menurut Elan, peristiwa geng motor Ahad lalu merupakan embrio kejahatan mereka. Jika tidak segera diantisipasi, maka bukan tidak mungkin akan lahir kerusuhan geng motor di hari lain. Sehingga pihaknya terus mengawasi pergerakan geng motor tersebut.

Terkait kasus perusakan hotel Dafam, kata Elan, polisi telah menangkap enam orang yang diduga terlibat kerusuhan tersebut. Ironisnya, "jagoan" geng motor tersebut merupakan remaja berusia 15 tahun yang memiliki nama samaran Mbah Ran. "Sudah enam orang ditangkap. Terus menggali dari Mbah Ran. Mbah Ran ini usianya sangat muda, baru 15 tahun," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement