REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Satu orang anggota TNI dari satuan Kostrad Gorontalo yang menjadi korban bentrok dengan sejumlah anggota Brimob pada Minggu dinihari (22/4), mengalami masa kritis.
Prajurit dua (Prada) Firman, nama anggota TNI yang tertembak di tangan kiri hingga menembus dadanya itu, akhirnya dirujuk ke rumah sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, setelah sempat dirawat di RS Dunda, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Senin.
"Kami minta doanya, mudah-mudahan operasinya berjalan dengan baik dan lancar," ujar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Mayor Jendral M.Munir, pada keterangan pers di markas Polda Gorontalo, Senin.
Pada kesempatan itu, dia juga membantah informasi bahwa ada prajurit TNI yang meninggal dalam bentrok pada minggu dini hari itu."Info adanya anggota yang meninggal itu tidak benar," kata dia.
Pihaknya juga mengaku masih menyelidiki, apakah jenis peluru yang menembus dada kiri prajurit Firman tersebut. "Belum bisa dipastikan, apakah peluru tajam atau karet, masih diselidiki," kata dia.
Pada bentrok tersebut, korban jatuh dari pihak Kostrad sebanyak enam orang, empat mengalami luka tembak sedang dua lainnya terkena sabetan senjata tajam.