Senin 23 Apr 2012 17:36 WIB

Pangkostrad: Salah Paham, Pemicu Bentrok TNI-Brimob

TNI Polri  (Ilustrasi)
Foto: Antara
TNI Polri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO--Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Mayor Jendral (TNI) M.Munir, menyatakan bentrok berdarah antara TNI satuan Kostrad dan polisi satuan Brimob Gorontalo, merupakan kesalahpahaman yang harus diperbaiki.

Hal itu dikemukakannya dalam keterangan pers, usai rapat tertutup antara jajaran TNI-POLRI di markas Polda Gorontalo, Senin. "TNI-POLRI harus berjalan lebih baik ke depan," kata dia.

Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, diperoleh kesepakatan bahwa ke depan setiap pimpinan di dua lembaga negara itu, harus mengendalikan setiap prajuritnya. Terkait peristiwa bentrok yang terjadi pada minggu dini hari (22/4), kata dia, kini telah dibentuk tim gabungan TNI-POLRI, untuk mengusut akar persoalan berikut para pelakunya.

"Pelakunya, tentu akan dihukum sesuai aturan berlaku," kata dia.

Kejadian itu bermula dari satu regu Brimob yang melakukan patroli dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor KPU Limboto, pada minggu dinihari, dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.

Empat anggota TNI mengalami luka tembak, dua lainnya terkena sabetan senjata tajam, sedang dari pihak Brimob, dua anggota cedera di bagian kepala, terkena lemparan batu.

Sebelum mengikuti rapat tertutup, Pangkostrad ditemani Kapolda Gorontalo, Brigadir Jenderal Irawan Dahlan, menyempatkan diri menjenguk anggota TNI korban bentrok di Rumah Sakit Dunda, Limboto, Kabupaten Gorontalo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement