REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Masyarakat Kota Yogyakarta diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya berbagai penyakit zoonosa. Itu ialah istilah bagi penyakit dengan perantara hewan seperti avian influenza dan rabies selama musim pancaroba saat ini.
"Saat ini, musim sedang tidak menentu sehingga potensi munculnya berbagai penyakit dengan perantara hewan seperti flu burung dan rabies bisa meningkat cukup banyak," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta, Endang Finiarti di Yogyakarta, Senin (23/4).
Menurut dia, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta telah melayangkan surat edaran ke wilayah-wilayah hingga Rukun Warga (RW) terkait berbagai langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi munculnya berbagai penyakit zoonosa itu.
Sejumlah upaya yang bisa dilakukan di antaranya adalah mengandangkan unggas atau hewan pembawa rabies (HPR) sehingga tidak berkeliaran secara bebas. "Wilayah Kota Yogyakarta cukup sempit dan padat penduduk, tetapi banyak penduduk yang memelihara unggas. Sebaiknya, hewan-hewan itu dimasukkan kandang sehingga lingkungan tetap terjaga kebersihannya," katanya.
Selain itu, kesehatan unggas juga perlu terus dijaga dengan memberikan vaksinasi secara rutin, baik untuk mencegah flu burung ataupun rabies. "Untuk anjing, meskipun sudah jinak, juga perlu dikandangkan dan divaksin karena saat terdesak, mereka bisa saja menggigit orang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati mengatakan, upaya dasar untuk pencegahan penularan berbagai jenis penyakit adalah menjalankan pola hidup bersih dan sehat, baik untuk lingkungan maupun diri sendiri.
"Misalnya saja, selalu mencuci tangan setelah beraktivitas apapun di luar rumah. Untuk lingkungan, bisa dengan mengubur barang bekas agar tidak menampung air sehingga bisa menjadi sarang nyamuk," katanya.