REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sjamsoedin, di Ambon, Senin (23/4), meninjau pembangunan infrastruktur pendukung Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional ke XXIV yang penyelenggaraannya dijadwalkan di ibu kota Provinsi Maluku pada Juni mendatang.
Awalnya dijadwalkan Kepala BIN, Marciano Norman, yang melakukan peninjauan, namun berhalangan karena urusan strategis kenegaraan di Jakarta tidak bisa ditinggalkan.
Sjamsoedin didampingi Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suharso, Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Syarif Gunawan dan Kajati setempat, Efenddy Harahab meninjau Gedung Islamic Center, Masjid Raya Alfatah dan Tribun Lapangan Merdeka.
Saat peninjauan setiap fasilitas pendukung MTQ tingkat nasional tersebut, Sjamsoedin diberi penjelasan realisasi pembangunannya oleh Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu. Sedangkan Ketua Harian Panitia Daerah MTQ tingkat Nasional, Rahman Soumena, menjelaskan peruntukkan dari setiap fasilitas pendukung yang dibangun.
Sjamsoedin mengaku puas dengan realisasi pembangunan infrastruktur pendukung MTQ tingkat nasional yang diharapkan rampung pada pertengahan Mei 2012. "Saya optimistis dengan pembangunan yang intensif diawasi Gubernur Ralahalu dan Wagub Maluku, Said Assagaff, sehingga menjelang perhelatan 'event' nasional tersebut telah rampung sesuai jadwal, tanpa mengabaikan kualitas pekerjaan," ujarnya.
Gubernur Ralahalu menyatakan pembangunan infrastruktur pendukung MTQ saat ini mencapai sekitar 95 persen. Diprakirakan pada 15 Mei 2012 Gedung Islamic Center dan Tribun Lapangan Merdeka telah rampung, sedangkan Masjid Raya Alfatah dijadwalkan 23 Mei nanti karena ada item bangunan dalam pelayaran karena pengadaannya dari pulau Jawa.
"Rasanya tinggal lima persen itu merupakan tahapan rupa akhir ('finishing') sehingga secara umum infrastruktur pendukung MTQ rampung akhir Mei 2012," tandas Gubernur dengan optimistis.
Khususnya menyangkut perluasan jalan masuk menuju Gedung Islamic Center di kawasan Waihaong, dia mengatakan, sedang dikerjakan sehingga tidak menghambat. "Sudah dikerjakan sejak pekan lalu sehingga tidak masalah lagi dan pasti rampung dalam tenggat waktu dekat," kata Gubernur Ralahalu.
Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu mengatakan, telah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional Maluku maupun Kota Ambon dan pemilik lahan sehingga jalan tersebut tidak masalah.
"Ada enam rumah yang terkena pembebasan lahan mulai dari Jalan Sultan Babullah sampai ke lokasi Gedung Islamic Center dan kami sudah membicarakannya dengan pemilik rumah mengenai ganti ruginya," ujarnya.
Pemilik rumah telah bersedia menerima ganti rugi bangunan mereka yang terkena penggusuran untuk perluasan jalan masuk menuju Gedung Islamic Center.