Ahad 22 Apr 2012 18:58 WIB

Stop Perdagangan Satwa Liar

Rep: Umi Lailatul/ Red: Chairul Akhmad
 Dua anak mengamati sejumlah aktivis Centre for Orangutan Protection (COP) saat kampanye dengan menggunakan kostum dan topeng satwa liar di Jakarta.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dua anak mengamati sejumlah aktivis Centre for Orangutan Protection (COP) saat kampanye dengan menggunakan kostum dan topeng satwa liar di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional, Liga Anti Perdagangan Satwa (LAPS) menggelar aksi kampanye di Bunderan Hotel Indonesia (HI)  dan Monumen Nasional (Monas) pada Ahad (22/4) pagi.

Dalam Kampanye tersebut, LAPS mengajak masyarakat untuk tidak membeli atau memelihara satwa liar yang dilindungi seperti trenggiling, burung, primata, kukang, harimau dan lainnya.

Adapun tema acara ini adalah “Pasar Burung di Indonesia Bebas dari Perdagangan Satwa Dilindungi”. Tujuan dari acara tersebut adalah untuk menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta peran serta generasi muda dalam pelestarian satwa liar yang dilindungi.

Acara ini diselenggarakan oleh LAPS bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), komunitas, anak-anak, mahasiswa dan lapisan masyarakat lainnya.

LSM yang terlibat diantaranya adalah WCSIP (Widlife Conservation Society Indonesia Program), Yayasan  International Animal Rescue (IAR) Indonesia, Centre For Orangutan Protection (COP) dan LSM lainnya.

Sementara itu, komunitas yang terlibat dalam aksi ini adalah Komunitas Sepeda, Komunitas Dongeng, Komunitas Pecinta Alam, Komunitas Studi Primata (KSP) Macaca dan komunitas lainnya. Sedangkan dari mahasiswa berasal dari Universitas Negeri Jakarta.

Kegiatan yang dilakukan dalam kampanye ini adalah longmarch dari Monas menuju Bundaran HI pada pukul 08.00 WIB. Jumlah peserta yang mengikuti longmarch sekitar 500 orang dari berbagai elemen masyarakat. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dongeng oleh Komunitas Cerita Kreativitas Anak Nusantara (Cekatan) kepada anak-anak.

Menurut juru bicara Kampanye, Irma Hermawati, aksi kampanye kali ini melibatkan semua lapisan masyarakat seperti anak-anak. “Tujuannya agar tertanam jiwa untuk melindungi satli sejak dini. Sehingga akan memengaruhi sikap mereka untuk waktu yang akan datang. Kita berharap kegiatan ini bisa direspons oleh masyarakat secara positif,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement