Ahad 22 Apr 2012 17:03 WIB

Kodam Jaya Bantah Senior TNI Terlibat Geng Motor

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Dewi Mardiani
Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soal dugaan adanya keterlibatan petinggi TNI, Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel Infanteri Adrian Ponto, membantahnya. Menurut dia, pernyataan Pangdam Jaya yang sempat mengatakan adanya kertelibatan senior dalam kasus geng motor adalah beda konteks dan permasalahan.

Menurut dia, pernyataan tersebut sejatinya masuk kedalam kasus berbeda. "Rekan-rekan wartawan saja yang salah mengartikan," kata dia, Ahad (22/4).

Seperti diketahui, empat oknum anggota TNI dari Artileri Pertahanan Utara (Arhanud) 6 Tanjung Priok, yang berhasil diamankan Kodam Jaya itu adalah Serda Yogi Pramana, Serda Jaka Trima, Praka Mazuri, dan Pratu M Khotibul Imam. Menurut Adrian, motif sementara yang terungkap adalah karena adanya ajakan melalui SMS berantai dari rekan-rekan anggota.

Pada proses sebelumnya, Kodam Jaya melakukan pelacakan melalui sebuah telepon seluler yang dimiliki Prada Akbar, anggota TNI yang tertembak pada aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh pengendara sebuah mobil.

Ponsel tersebut, kata Adrian, dibawa pihaknya kepada ahli teknologi informasi. Kemudian, terungkap mengenai adanya keikutsertaan keempat anak buahnya tersebut.

Selain pada empat anggota TNI itu, lanjut dia, ada juga SMS yang diterima oleh sejumlah anggota lainnya yang berisi ajakan berkumpul di kawasan Monas pada Jumat (13/4) malam. Pengumpulan tersebut dimaksudkan sebagai upaya pengkonsolidasian sebelum melakukan konvoi untuk melakukan penyisiran. "Yang dikirim SMS itu adalah teman-teman yang dikenal," kata Adrian.n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement