Ahad 22 Apr 2012 12:48 WIB

Mendesak, Jihad Menuju Kedaulatan Pangan

Rep: heri purwata/ Red: Taufik Rachman
Beras
Beras

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG – Prof Ali Agus mengingatkan perlunya jihad menunju  kedaulatan pangan. Dosen UGM ini menilai jihad kedaulatan pangan sudah sangat mendesak.

Menurut Agus, petani selalu menderita tidak bisa menikmati hasil panenan akibat serangan pangan impor. Bahkan konsumen pun lebih memilih produk impor dibanding produk negeri sendiri

Ali Agus mengemukakan hal itu pada Upgrading nasional pengurus dan fasilitator Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Ahad (22/4).

Menurut Ali, jihad adalah konsep untuk mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuan secara sungguh-sungguh berupa perkataan dan perbuatan. Jihad untuk mencapai kedaulatan pangan lazimnya dibutuhkan delapan tahun.

Namun Ali optimistis apa yang menjadi gerakan sedang digalakkan ini tidak sampai delapan tahun. “Gerakan ini sudah dilakukan satu tahun yang lalu, Insya Allah tidak sampai delapan tahun sudah tercapai. Kalau gerakan ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh,” kata Ali.

Ada tiga arena berjihad untuk menuju kedaulatan pangan yaitu jihad politik, on farm dan off farm. Jihad politik meliputi politik pangan, politik agraris serta politik berpihak dan berimbang. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memihak pada kesejahteraan bangsa Indonesi, bukan bangsa lain.

Jihad on farm meliputi kemandirian bibit, pupuk, sarana produksi, teknologi dan sumber daya manusia, dan cadangan pangan. Jihad di sini dilakukan dengan integrated farming (pertanian terpadu) sehingga petani tidak tergantung kepada produk luar negeri.

Sedangkan jihad off farm meliputi pendidikan terhadap konsumen dan berperilaku memihak. Konsumen dididik agar mau memilih dan bangga mengkonsumsi produk lokal agar makanan yang dikonsumsi tidak diragukan kehalalannya dan toyib.

“Super goal kedaulatan pangan adalah ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang halal dan toyib secara berkelanjutan berbasis kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement