Ahad 22 Apr 2012 00:31 WIB

Menteri Jero Wacik Mengaku Kehilangan Sahabat

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo (kiri) bersama Menteri ESDM Jero Wacik saat konferensi pers terkait renegosiasi kontrak pertambangan dengan PT Newmont dan PT Freeport.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo (kiri) bersama Menteri ESDM Jero Wacik saat konferensi pers terkait renegosiasi kontrak pertambangan dengan PT Newmont dan PT Freeport.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik merasa sangat kehilangan atas meninggalnya wakilnya Widjajono Partowidagdo di kementerian tersebut.

"Kementerian ESDM sangat kehilangan dengan meninggalnya beliau. Terlebih saya sendiri, karena beliau adalah teman sekelas waktu kuliah di ITB 1971," kata Jero Wacik dengan mata berkaca-kaca begitu sampai di rumah duka di Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo yang meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu siang tiba di rumah duka pukul 22.35 WIB.

Jenazah diterbangkan dari Denpasar dengan menggunakan pesawat Hercules dan mendarat di Bandara Halim Perdanakesumah.

"Begitu mendapat kabar Widjajono dalam keadaan kritis, kami langsung berkoordinasi dengan Pangdam Udayana, Pemda maupun perusahaan swasta untuk melakukan evakuasi," kata dia.

Namun sayangnya, karena cuaca buruk helikopter milik PT Newmonth gagal melakukan evakuasi. Dan akhirnya dilakukan evakuasi via darat.

"Memang kondisi jalan dari pos 2 ke pos 1 itu cukup terjal. Namun tim terus berupaya melakukan yang terbaik. Begitu sampai di pos 1, begitu diperiksa oleh tim dokter beliau sudah tidak ada."

Menurut Jero, dirinya atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjemput langsung jenazah ke Denpasar. "Setelah diterbangkan dengan helikopter ke Denpasar, atas instruksi Presiden saya diminta menjemput ke Denpasar," katanya.

Jero merasa kehilangan dengan sosok Wamen yang disapanya dengan panggilan mas Wid itu. Jero menilai Wid sebagai sosok yang ahli dalam perminyakan dan banyak membantunya ketika awal-awal menjabat sebagai Menteri ESDM.

"Kami sekelas waktu kuliah. Setelah selesai saya berkarir di tempat lain, sementara mas Wid tetap lanjut belajar perminyakan," kata dia.Sebelum berangkat ke Tambora, kata Jero, Wid meminta izin kepada dirinya untuk naik gunung.

"Sambil menemani saya makan, ia minta izin pada saya, katanya saya ingin sekali naik Gunung Tambora. Lalu saya izinkan sambil bilang kita ini sudah tua, kalau daki gunung jangan yang tinggi-tinggi," kenang dia.

Jero mengatakan tak bisa melarang keinginan sahabatnya itu, karena memang hobi sejak lama. Mendiang semasa hidupnya telah mendaki kurang lebih 40 gunung baik di dalam maupun luar negeri.

Rencananya, pemakaman jenazah Widjajono akan dilakukan di San Diego Hill pada Ahad siang. Jero Wacik akan bertindak sebagai inspektur upacara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement