Jumat 20 Apr 2012 20:43 WIB

Anak Guru Besar Unpar Tewas Ditembak Perampok

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Karta Raharja Ucu
Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anak seorang Guru Besar Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, tewas ditembak kawanan pencuri. Korban bernama Harindaka Maruti (20), meregang nyawa setelah tertembak di dada bagian kiri saat mengejar kawanan pelaku yang menggasak barang-barang di rumahnya.

Tetangga korban, Muhammad Rizal menceritakan, peristiwa perampokan terjadi Jumat (20/4) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, rumah korban di Komplek Cigadung Indah Nomor 68, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung disambangi pencuri yang menggasak harta berharga milik keluarga korban. Bersama kakak kandungnya, Danandaka Mumpuni (24), korban lantas mengejar kawanan pencuri tersebut.

Nahas, bukannya berhasil membawa pulang hartanya yang dirampok, Harindaka justru ditemukan warga sedang tergeletak bersimbuh darah di Jalan Cigadung Raya Barat No 9. "Korban bersama kakaknya yang mengalami luka," kata Rizal kepada Republika, Jumat (20/4).

Warga langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Boromeous Bandung. Tapi, nyawa korban tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di perjalanan menuju rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Republika dari sejumlah saksi, peristiwa bermula saat rumah korban disambangi sekawanan pencuri. Saat itu, kondisi rumah kosong. Korban bersama kakaknya tengah di luar rumah, dan pembantu rumah tangga sedang belanja sayuran.

Tapi, kawanan itu kabur setelah kepergok pembantu korban. Sang pembantu pun melaporkan kejadian itu kepada Harindaka. Bersama kakaknya, Harindaka mencari pelaku menggunakan sepeda motor. "Korban bertemu kawanan pelaku dan meminta barang yang dicuri dikembalikan," ujar seorang warga di lokasi kejadian, Dedi Kusnaedi (50).

Kawanan pelaku pun melakukan perlawanan. Menurut Dedi, korban dan kakaknya dipukuli sampai terjatuh. Harindaka lalu ditembak, sementara kakaknya babak belur. Pelaku pun membawa kabur sepeda motor korban.

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar, Abdul Rakhman Baso di lokasi kejadian mengatakan, korban diduga tewas ditembak dengan senjata api kaliber pendek. Di lokasi kejadian, polisi menemukan satu butir selongsong peluru berdiameter 22 milimeter. "Pelaku menembak dada bagian kiri menembus ke sisi kanan," beber Abdul Rakhman.

Abdul Rakhman menuturkan, pelaku menggasak satu buah laptop Sony Vaio, uang tunai sebesar enam ribu dolar AS (Rp 54 juta), dan satu buah sepeda motor bebek.

Sejauh ini polisi masih menyelidiki modus pencurian dan pembunuhan pelaku. Kapolrestabes menduga, aksi kawanan pencuri ini sudah direncanakan. "Pelaku spesial pencurian rumah kosong," analisis Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement