Kamis 19 Apr 2012 20:49 WIB

Ainun Habibie Hanya Mau Diwawancari Tiga Wartawan

Rep: indah wulandari/ Red: Heri Ruslan
buku
Foto: muhammadiyah
buku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Presiden RI ketiga, Hasri Ainun Habibie adalah sosok yang rendah hati. Sifat itu membuat publikasi tentangnya jarang muncul. Tercatat hanya ada tiga pewarta yang berhasil mewawancarainya.

"Kekhasan buku ini terletak dalam tulisan-tulisan di dalamnya, karena referensi tentang Ibu Ainun sedikit. Sebab beliau susah diwawancarai dan jarang menulis karena low profile," terang penulis buku "Ainun Habibie, Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-orang Terdekat", A Makmur Makka saat launching bukunya di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (19/4) malam.

Selama bekerja bersama BJ Habibie dan istrinya selama 20 tahun, Makka mencatat hanya ada tiga wartawan yang berhasil mewawancarai Ainun. Dengan adanya buku ini, jelasnya, bisa memunculkan suri teladan ke publik. "Sebagai seorang istri yang muncul dari diri beliau adalah kesantunan, ketulusan, suami selalu menjadi yang utama,"tiru Makka mengintisarikan ucapan Ainun.

Dalam launching buku itu, hadir mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif serta keponakan Ainun Habibie, Adrie Subono. Meski tak bisa hadir, Habibie menitipkan pesannya terhadap hadirnya buku bersampul serba ungu itu.

"Selama 48 tahun mengarungi bahtera perkawinan, kehidupan Ainun memberi keteladanan inspiratif untuk diikuti masyarakat. Keteladanan itu bukan milik saya, Ainun, dan keluarga, tapi milik publik," ujar Habibie dalam pesan tertulisnya.

Buya Syafii Maarif mengenang Ainun sebagai sosok yang unik. "Ia memilih Habibie karena mencari suami yang the most difficult man in the world," ulas Buya. Ainun berkeyakinan jika menemui sosok pria seperti Habibie menjadi semacam anugerah baginya. Yang lebih mengesankan bagi Buya dari diri perempuan kelahiran 11 Agustus 1937 itu adalah sepasang mata jernih Ainun. Kelembutannya, ujar Buya, adalah mata lautan cinta.

Sang keponakan, Adrie mengibaratkan Ainun bak ibu pertiwi yang jadi dambaan setiap orang. Ia mengenalnya sejak kecil, bahkan sempat merasakan dididik Ainun di Jerman pada 1970-an saat berusia 18 tahun.

"Ibu Ainun seorang yang selalu berpikiran jauh," ungkap promotor konser ini. Jelang akhir hayatnya pun Ainun berpesan mencari Adri. Tapi ia justru sibuk mempersiapkan konser. Ainun ternyata berpesan menitipkan Habibie padanya.

"Saya yakin Pak Habibie tidak akan pernah menikah lagi," jelas Adrie.

Indah Wulandari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement