Kamis 19 Apr 2012 15:24 WIB

Aktivis Lingkungan Gelar Aksi Cabut Paku

Sejumlah pemuda mengenakan kaos dan poster yang bertuliskan
Sejumlah pemuda mengenakan kaos dan poster yang bertuliskan "Save The World Do Planking" sebagai kampanye untuk menyelamatkan bumi di Bundaran H I, Jakarta, Selasa (20/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Sekitar 200 relawan dan aktivis dari berbagai lembaga serta komunitas peduli lingkungan di Kota Banda Aceh akan melakukan aksi cabut paku di pepohonan. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Bumi pada 22 April mendatang.

"Kami akan menggelar perayaan Hari Bumi di Kota Banda Aceh dengan paku yang ada di pepohonan di sepanjang jalan Tengku Daud Beureueh hingga Nyak Arief," kata koordinator aksi Hari Bumi, Nurjannah Husein, di Banda Aceh, Kamis.

Nurjannah mengatakan aksi cabut paku di pohon itu dilakukan karena rasa keprihatinan para pecinta dan pegiat lingkungan. Banyak pohon yang dipaku secara sembarangan untuk menempel berbagai poster. Terutama poster kampanye calon kepala daerah yang maju pada Pilkada 2012.

Meskipun poster atau alat peraga kampanye telah dibersihkan, namun pakunya masih tertinggal di pohon.

"Kami akan membersihkan paku yang tertinggal di pohon,'' katanya. ''Kalau dibiarkan, hal tersebut akan berdampak tidak baik terhadap pertumbuhan pohon-pohon itu.''

Aksi cabut paku rencananya akan diikuti puluhan relawan dan aktivis dari 17 lembaga dan komunitas peduli lingkungan. Beberapa di antaranya adalah Yayasan Bumiku Hijau, Atjeh Bicycle Community, Sahabat Laut, Jaringan KuALA, Suporter Persiraja SKULL, Slankers Fans Club, WWF, dan Jaringan KuALA. Lainnya adalah Yayasan Lamjabat, Koalisi Pemuda Hijau Aceh, Putro Green, dan Volunteer Marine Community. Ada juga Parkour, Remaja Pecinta Alam, Kompas TDMRC, Kavan, dan Vixon.

Selain mencabut paku, relawan dan aktivis lingkungan juga akan membersihkan pantai Ulee Lheu dan Lhok Mata Ie Pekan Bada dari sampah serta menanam pohon. Paku dan sampah yang berhasil dikumpulkan itu akan ditimbang guna mengetahui paku dan sampah yang berhasil dikumpulkan para relawan dan aktivis lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement