Kamis 19 Apr 2012 13:01 WIB

Tifatul: Tudingan Wa Ode ke Anis Mata Bukan Kali Pertama

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1). Rapat tersebut membahas penataan pita frekuensi 3G. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/pd/12.
Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1). Rapat tersebut membahas penataan pita frekuensi 3G. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/pd/12.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring tidak ambil pusing dengan tudingan tersangka kasus suap dana pengalokasian Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur (DPPID), Wa Ode Nurhayati kepada Sekjen PKS, Anis Matta.

Menurutnya, tudingan itu bukan kali pertama ditujukan kepada Anis Matta. "Saya rasa bu Wa Ode bukan kali pertama ini ngomong begitu, dulu juga sudah ngomong. Silakan saja diperiksa," katanya saat ditemui di istana kepresidenan, Kamis (19/4).

Usai pemeriksaan di KPK, Wa Ode menyeret Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS, Anis Matta. Ia menuding Anis menyalahgunakan wewenang untuk menetapkan alokasi DPPID. Anis, kata dia, cenderung memaksa Menkeu untuk menandatangai surat yang bertentangan dengan rapat Banggar.

Tak hanya Anis, sejumlah nama dijajaran pimpinan Banggar DPR juga ikut disebut-sebut terlibat dalam kasus suap tersebut. Mereka yakni Tamsil Linrung dari Fraksi PKS dan Olly Dondokambey dari Fraksi PDIP.

Menurutnya, keputusan di tingkat pimpinan DPR tidak dibebankan pada satu pimpinan tetapi diambil secara kolektif. Kalaupun ada tudingan dari politisi PAN itu, Tifatul mempersilakan untuk dilakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan. "Silakan saja diklarifikasi. Toh, selama ini bu Wa Ode yang sudah terbukti (menjadi tersangka)," katanya.

Tifatul pun belum berpikiran ataupun mendesak partai untuk melakukan klarifikasi internal terkait keterlibatan sejumlah kadernya. "Enggak dong. Ini masalahnya belum jelas. Sama saja seperti Nazaruddin yang menyebut beberapa nama tetapi tidak semuanya terbukti," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement